Memahami Cara Kerja Transistor - Telah saya sebutkan sebelumnya bahwa bahasan mengenai Transistor ini akan memakan banyak waktu, pikiran dan tenaga. Banyak tenaga dan waktu ketika satu artikel Transistor sebelumnya dirasa kurang cukup. Bagaimana tidak ketika kita sudah paham cara kerja Transistor ini, kita juga akan dihadapkan pada artikel-artikel baru lainnya misal cara pengukuran transistor atau penggunaaan transistor dalam aplikasi.
Dalam artikel terdahulu yakni pada Mengenal Transistor dan Prinsip Kerjanya, saya telah sedikit saya bahas tentang langkah untuk memahami cara kerja transistor ini. Dasar pemahaman ini kita lihat pada sebuah DIODA. Bagaimana sebuah dioda bisa mengembangkan level elektron, hingga menahan juga melepaskan elektron tsb. Jika memang anda terdampar di postingan ini silahkan untuk membaca dulu link artikel diatas.
Sebelumnya juga sudah saya bahas bahwa Transistor dapat bertindak sebagai saklar tanpa bagian yang bergerak, transistor juga dapat memperkuat sinyal lemah hingga memproduksi bunyi yang amat keras pada sebuah amplifier. Transistor ini terbuat dari semikonduktor seperti silikon. Setiap atom silikon terikat dengan 4 atom yang berdekatan. Silikon mempunyai empat elektron dalam kulit valensinya.
Agar pemahaman silikon atom ini jelas, kita gambarkan pada sebuah icon smile yang mempunya 4 kaki. Setiap 1 kaki smile ini memegang 1 elektron. Masing-masing elektron ini diperuntukan untuk berbagi dengan atom silikon yang berdekatan. Kondisi ini kita kenal dengan ikatan konvalen.
Pada gambar dibawah kita melihat bahwa elektron ini berada pada pita valensinya. Jika silikon murni punya keharusan untuk menghantarkan listrik, maka elektron ini harus menyerap energi hingga memproduksinya menjadi elektron bebas. Dengan demikian silikon murni akan memiliki konduktivas listrik yang rendah. Teknik ini dikenal dengan dengan sebutan Teknik Injection (doping).
Teknik Injection atau teknik doping ini digunakan untuk meningkatkan konduktivitas semikonduktor. Semisal kita menyuntikan posfor dengan 5 elektron valensi. 1 elektron akan bebas bergerak dalam sistem, hal ini kita kenal dengan kondisi Doping Tipe-N.
Satu sisi lain jika kita menyuntikan boron dengan 3 elektron valensi maka akan ada 1 elektron yang berada pada posisi kosong. Posisi kosong ini dikenal sebagai hole (lubang). Dan elektron terdekat dapat mengisi lubang ini kapan saja. Gerakan elektron ini kita visualisasikan sebagai lubang ke arah yang berlawanan, kondisi ini disebut dengan Doping Tipe-P.
Visualisasi Teknik Injection (doping) diatas kita masukan pada sebuah wafer silikon seperti gambar diatas alinea ini, maka kita sudah "menciptakan" sebuah Transistor.
Sebelumnya juga sudah saya bahas bahwa Transistor dapat bertindak sebagai saklar tanpa bagian yang bergerak, transistor juga dapat memperkuat sinyal lemah hingga memproduksi bunyi yang amat keras pada sebuah amplifier. Transistor ini terbuat dari semikonduktor seperti silikon. Setiap atom silikon terikat dengan 4 atom yang berdekatan. Silikon mempunyai empat elektron dalam kulit valensinya.
Agar pemahaman silikon atom ini jelas, kita gambarkan pada sebuah icon smile yang mempunya 4 kaki. Setiap 1 kaki smile ini memegang 1 elektron. Masing-masing elektron ini diperuntukan untuk berbagi dengan atom silikon yang berdekatan. Kondisi ini kita kenal dengan ikatan konvalen.
Pada gambar dibawah kita melihat bahwa elektron ini berada pada pita valensinya. Jika silikon murni punya keharusan untuk menghantarkan listrik, maka elektron ini harus menyerap energi hingga memproduksinya menjadi elektron bebas. Dengan demikian silikon murni akan memiliki konduktivas listrik yang rendah. Teknik ini dikenal dengan dengan sebutan Teknik Injection (doping).
Teknik Injection atau teknik doping ini digunakan untuk meningkatkan konduktivitas semikonduktor. Semisal kita menyuntikan posfor dengan 5 elektron valensi. 1 elektron akan bebas bergerak dalam sistem, hal ini kita kenal dengan kondisi Doping Tipe-N.
Satu sisi lain jika kita menyuntikan boron dengan 3 elektron valensi maka akan ada 1 elektron yang berada pada posisi kosong. Posisi kosong ini dikenal sebagai hole (lubang). Dan elektron terdekat dapat mengisi lubang ini kapan saja. Gerakan elektron ini kita visualisasikan sebagai lubang ke arah yang berlawanan, kondisi ini disebut dengan Doping Tipe-P.
Visualisasi Teknik Injection (doping) diatas kita masukan pada sebuah wafer silikon seperti gambar diatas alinea ini, maka kita sudah "menciptakan" sebuah Transistor.