-->
fLWeAsNtTDyJ8LBwFzvbLJXLfZMxZVmQ7RFnAnMp

Budidaya Ikan Koi di masa Pandemi Covid-19

Budidaya Ikan Koi di masa Pandemi Covid-19 - Stay at home atau #dirumahaja selama hampir 4 bulan membuat kita jenuh. Hoby jalan-jalan menjadi terhambat gara-gara pandemi virus covid-19. Sebenarnya masih banyak cara untuk membunuh waktu selama corona ini. Selain ngeblog tentu harus ada kegiatan lain yang tentunya menghasilkan pundi-pundi rupiah. Kembali ke alam mengembangkan bakat warisan leluhur sebagai petani, budidaya ikan bisa saja menjadi solusi.

Budidaya Ikan Koi di masa Pandemi Corona

Kurang tepat juga bila saya ngambil judul Budidaya Ikan Koi di masa Pandemi Corona karena yang saya lakukan sebatas memelihara ikan (cuma sebab) suka saja. Mendengar gemericik air dari filter kolam membuat suasan hati menjadi tentram. Melihat ikan koi dengan beragam warna yang unik berenang bergerombal membuat hati kita lebih nyaman. Bisa dikatakan memelihara ikan koi adalah obat mujarab pembunuh stres.

Selain alasan manfaat diatas, ikan koi dipercaya mendatangkan keberuntungan, menambah estetika rumah dan lain sebagainya. Merujuk pada wikipedia, Koi berasal dari bahasa Jepang yang berarti ikan karper, namun ketika kita merujuk nishikigoi, koi akan bermakna ikan karper yang bersulam emas atau perak. Di Jepang, koi menjadi semacam simbol cinta dan persahabatan.


Ikan Koi merupakan salah satu jenis ikan mas dengan nama ilmiah Cyprinus carpio. Ikan Koi dihasilkan dari perkawinan silang berbagai macam ikan mas. Banyak versi yang menerangkan asal-usul ikan koi. Mulai masuk ke Indonesia tahun 1960 berawal dari ketika Presiden Soekarno diberi hadiah berbagai macam ikan koi oleh pemimpin China. Di Indonesia sendiri sekarang banyak grup atau paguyuban pencinta ikan koi ini.

Perkembangan budidaya ikan koi terus menggeliat seiring dengan banyaknya paguyuban pencinta ikan koi tsb. Terutam di Blitar Jawa Timur yang menjadi sentra ikan koi produksi lokal. Dari waktu ke waktu ikan koi blitar ini mengalami peningkatan kualitas, sehingga saya di Papua "terpikat" untuk bisa mengembangkan ikan koi lokal ini.

Budidaya ikan koi cukup mudah dilakukan, tahapan-tahapan yang mesti dilakukan hampir sama dengan budidaya ikan mas. Hanya saja yang menjadi krusial adalah ketersedian bibit ikan koi berkualitas.Sedikit saya bahas tahapan apa saya yang perlu kita upayakan dalam membudidayakan ikan koi.

1. Memilih Indukan untuk Budidaya Ikan Koi
Langkah awal ini menjadi sangat penting peranannya karena indukan yang bagus secara genetis akan menghasilkan keturunan yang bagus pula. Indukan yang bagus biasanya terdapat di para penangkar atau para penghobi. Anda yang berada di daerah Serui, bila kesulitan mendapatkan indukan ikan koi yang baik bisa menghubungi kontak admin yang ada di blog Rapi Serui ini.

2. Pemeliharaan Indukan Ikan Koi
Perlu diperhatikan lebih seksama pada calon indukan ikan koi ini dalam pemeliharaannya. Sebaiknya calon indukan ditempatkan di kolam khusus. Kedalam kolam sebaiknya tidak kurang dari 150 Cm.Jangan lupa kepadatan kolam juga harus menjadi perhatian. Kolam berukuran 4 x 5 meter maksimal diisi 20 ekor indukan betina ikan koi atau 40 ekor indukan jantan.

Hal ini karena indukan betina biasanya memiliki bentuk tubuh yang lebih besar dari indukan jantan. Indukan betina dan jantan ini dipeliharan di kolam yang berbeda. Tujuannya agar pada masanya pemijahan indukan ikan koi ini tidak perlu pemberokan lagi. Secara umum kolam indukan sama dengan kolam pemeliharaan.

3. Pemijahan Ikan Koi
Alangkah baiknya tempat pemijahan ikan koi adalah kolam yang dibangun dari semen yang permukaannya halus atau diplester. Maksudnya agar sisik ikan tidak rusak bila terjadi gesekan saat terjadi proses pemijahan. Ukuran kolam pemijahan ikan koi pariatif, namun usahakan berukuran 3 x 6 meter dengan kedalam sekitar 60 Cm dan ketinggian air 40 Cm.

Diupayakan pula kolam memiliki saluran air keluar dan masuk yang tersaring dengan kain halus. Agar telur atau larva tidak hanyut keluar kolam dan tidak terganggu oleh hama yang masuk. Sebelum diisi air kolam harus terkena terik matahari terlebih dahulu (dijemur), ini bertujuan agar bibit penyakit yang ada dalam kolam bisa terbunuh.

Air untuk mengisi kolam pemijahan ini hendaknya diendapkan terlebih dahulu selama 24 jam. Simpan media bertelur ikan koi, ijuk atau tataban tubuhan air. jangan lupa untuk memasang aerator pada kolam pemijahan ini, tujuannya agar pasokan oksigen bisa tercukupi.

4. Proses Pemijahan
Setelah dikira kolam pemijahan sudah siap, maka masukan indukan ikan koi betina lebih dahulu.  Maksudnya agar si indukan ini bisa beradaptasi dengan kondisi yang ada atau agar ikan tidak stres. Pada umumnya proses pemijahan terjadi malam malam hari, maka sebaiknya indukan ini dimasukan pada sore hari. Baru setelah 3-4 jam indukan jantan bisa dimasukan kedalam kolam pemijahan. Jumlah jantan ini bisa 3 -5 ekor. Hal ini guna menghindari kegagalan dalam pemijahan dan agar semua telur yang dikeluarkan indukan betina bisa terbuahi.
Artikel Terkait
Endang Aep Saefulah
Radio and Electronics it's my life

Related Posts

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui. Baca lebih lanjut tentang Comment Policy
Buka Komentar

Post a Comment