Berbagi Motivasi Belajar Elektronik Secara Otodidak - Dulu ketika jamannya admin duduk dibangku Sekolah Dasar kayanya jarang yang bercita-cita menjadi Mantri Elektronika. Kebanyakan teman bercita-cita menjadi doktter atau pilot. Namun cita-cita tetaplah cita-cita bila memang tidak ditunjang dengan belajar serius dan kerja keras, asa akan melayang nun jauh entah kemana. Cita-cita saya menjadi pilot pesawat terbang, kesampaian hanya jadi pilot angkot jurusan Psr.Anyar - Citeureup.
Ya Bos, edisi kali ini saya tidak akan membahas tutorial-tutorial yang melelahkan pikiran. Seperti judul artikel dengan kategori blog tulisan lepas ini saya akan berbagi pengalaman juga mungkin bisa dikatakan motivasi bagi yang yang suka pada dunia elektronika terutama dunia tukang serpisnya. Ingin menjadi tukang serpis elektronika tapi tak punya dasar keilmuan elektronika. Jangan kecil hati atau hilang semangat karena dunia elektronika bisa dipelajari secara OTODIDAK.
Dunia Elektronika adalah dunia yang menjanjikan, bagaimana tidak seseorang yang asalanya tukang serpis elektronika sekarang menjadi produsen TV Murah. Yang tadinya tukang serpis elektronika, sekarang menjadi saudagar pengeras suara seperti TOA. Secara umum Dunia Elektronika masih merupakan salah satu pusaran uang yang terbilang cukup tinggi.
Lalu bagaimana cara meningkatkan gairah belajar elektronika secara otodidak tadi? Ok Guys pada dunia elektronika serpis tidak ada yang jago atau mahir, karena dunia ini cukup pleksibel, dimana tiap tahunnya ada saja produksi elektronika yang baru. Dulu kita nyaman dengan televisi analog, sekarang keluar televisi digatal.
Ponsel yang dulu cukup pakai Nokia yang bentuknya seperti ikan hiu, sekarang ponsel berbasis android. Dunia semakin maju dan berkembang, pesatnya produksi elektronika membuat kita tukang serpis harus mengikuti perkembangannya. Jadi..., tukang serpis elektronika itu selamanya "belajar". Teori saja tidak akan cukup, karena otak kita akan lebih mengingat apa yang dipraktekan. Semakin kita banyak praktek maka semakin cepat pula kita mahir elektronika.
Pengalaman mengatakan bahwa memori otak kita itu mudah lupa, baiknya apa yang sudah kita pelajari dicatat pada buku catatan. Masalah yang ditemukan disatu perangkat elektronika lalu kita temukan masalahnya, kita rangkum. Hingga suatu saat dimana ada masalah serupa kita bisa melihat catatan tsb. Tidak usah terlalu ngototuntuk mahir karena semua ada prosesnya, belajar elektronika juga memerlukan waktu.
Disamping menguasai DasarElektronika, untuk menjadi seorang yang mahir elektronika, kita harus mampu melebarkan pengalaman. Dimana ketika penglaman kita sudah melebar, ilmu apapun akan mudah kita serap. Diatas sudah saya katakan bahwa perbanyak praktek elektronika, bila kurang mengerti banyaklah bertanya pada yang lebih senior. Jangan malu untuk bertanya, karena malu akan menyesatkan kita.
Sudah menjadi ketentuan alam bahwa semua kata yang berawalan "Pintar, Mahir, Ahli" pada dasarnya bermula dari hal dasar. Tidak bisa kita ujug-ujug menjadi mahir, pintar, atau ahli. Belajarlah biar lambat asal bisa dimengerti. Ingat gan satu ketentuan juga bahwa semua teknologi mutahir saat ini adalah bagian dari hal dasar tehnologi jaman lampau. Begitu pula kita bisa dikatakan ahli bila terus-terus ditempa dengan berbagai teori dan rumus elektronika dasar.