Apa Yang dimaksud Arus AC dan DC - Tadi siang ada orang komplen ke toko, dia beli lampu aquarium ternyata sampai dirumahnya lampu malah angus. Pelayan toko mengira si bapak tsb.sudah biasa menggunakan lampu dengan tipe etalase itu, ternyata si bapak cuma tertarik dengan bentuknya yang memanjang dan mungil. Soal penggunaannya tidak tahu sama sekali, dikira lampu asal colok saja ke jala PLN. Padahal lampu tsb.bertegangan DC 12V, jelas kalau langsung pakai tegangan AC220V bukan saja angus namun bisa saja meledak :P.
Apa itu yang dimaksud tegangan AC dan DC? Ya Gan pertanyaan ini akan menjadi hal dasar yang perlu kita ketahui ketika kita sedang belajar elektronika yakni Belajar Dasar Elektronika. Gambarsampul artikel memang AC/DC, namun yang kita maksud ini bukan grup musik cadas asal Sidney Australia, namun merupakan sumber tegangan/arus listrik yang biasa kita gunakan pada alat-alat elektronika yang ada disekitar kita.
Jala-jala listrik dirumah yang diproduksi PLN mengalir arus Alternating Current atau AC (arus bolak-balik) yang ilahar di Indonesia memiliki tegangan 220V dengan frekuensi 50Hz. Arus AC ini bila kita visualisasikan akan nampak bergerak pada suatu titik, lalu kembali pada titik sebelumnya. Setelah itu dia akan bergerak mundur juga kembali bergerak ke titik awalnya. Arus AC memiliki gelombang Sinus dimana arus akan bergerak naik sampai pada puncaknya lalu turun ke area negatip lalu kembali lahi.
Karena arus elektron-nya bergerak bolak-balik, si AC ini ada saatnya pada tegangan titik nol (0) Volt. Jika kita visualisasikan lagi pada lampu pijar, tagangan akan naik ke puncak maksimalnya dan tentunya lampu akan menyala dengan maksimal. Namun jika tegangan turun ke titik Nol Volt maka lampu akan padam, dan lalu tegangan turun lagi ke puncak bawah maka lampu akan menyala kembali. Begitu juga ketika tegangan kembali ke titik Nol maka lampu akan mati kembali.
Proses mati lampu padam dan menyala divisualisasi bab diatas terjadi sangatlah cepat, untuk frekuensi 50 Hertz, berarti proses tsb.terjadi 50 kali dalam 1 detik. Jelas mata kita tidak akan mampu menangkap proses ini, kita hanya bisa melihat lampu ini menyala, tapi kadang kita bisa melihat lampu ini ketika redup. Gelombang Arus AC tidak selalu berbentuk gelombang sinus. Bisa juga berbentuk gelombang segiempat,segitiga tergantung aplikasi yang kita gunakan.
Pertanyaan yang muncul sekarang, kenapa distribusi PLN menggunakan Arus AC? Perlu diketahui bahwa arus AC memiliki keunggulan yakni bisa konversikan pada tegangan lain dengan bantuan transpormeratau trafo. Trafo tidak dapat bekerja dengan arus Direct Current DC. Tegangan listrik 220V dirumah adalah nilai RMS (Root Mean Squre).
DC atau Direct Current adalah arus searah. Artinya aliran elektron DC bergerak pada 1 arah kita contoh arus dari accu, baterai dan arus dari panel surya. Pada Arus DC elektron bergerak dari kutub negatip ke kutub positip. Jika kita pasangkan pada lampu, maka lampu akan menyala terus, tidak seperti arus AC. Arus DC banyak digunakan pada perangkat-perangkat yang ada dirumah kita khususnya perangkat elektronika sperti radio, televisi, kmputer, laptop dan lain-lain.
Arus DC dan Arus AC masing-masing memiliki kekurangan juga kelebihnanya. Penggunaannya pun tergantung dari pengaplikasiannya. Arus AC bisa dirubah menjadi Arus DC, bagitu juga Arus DC bisa dikonversikan menjadi Arus AC. Untuk merubah arus AC menjadi arus DC biasanya kita menggunakan Penyearah atau Rectifier. Dan untuk merubah arus DC ke arus AC seringkali kita menggunakan inventer.
Jala-jala listrik dirumah yang diproduksi PLN mengalir arus Alternating Current atau AC (arus bolak-balik) yang ilahar di Indonesia memiliki tegangan 220V dengan frekuensi 50Hz. Arus AC ini bila kita visualisasikan akan nampak bergerak pada suatu titik, lalu kembali pada titik sebelumnya. Setelah itu dia akan bergerak mundur juga kembali bergerak ke titik awalnya. Arus AC memiliki gelombang Sinus dimana arus akan bergerak naik sampai pada puncaknya lalu turun ke area negatip lalu kembali lahi.
Karena arus elektron-nya bergerak bolak-balik, si AC ini ada saatnya pada tegangan titik nol (0) Volt. Jika kita visualisasikan lagi pada lampu pijar, tagangan akan naik ke puncak maksimalnya dan tentunya lampu akan menyala dengan maksimal. Namun jika tegangan turun ke titik Nol Volt maka lampu akan padam, dan lalu tegangan turun lagi ke puncak bawah maka lampu akan menyala kembali. Begitu juga ketika tegangan kembali ke titik Nol maka lampu akan mati kembali.
Proses mati lampu padam dan menyala divisualisasi bab diatas terjadi sangatlah cepat, untuk frekuensi 50 Hertz, berarti proses tsb.terjadi 50 kali dalam 1 detik. Jelas mata kita tidak akan mampu menangkap proses ini, kita hanya bisa melihat lampu ini menyala, tapi kadang kita bisa melihat lampu ini ketika redup. Gelombang Arus AC tidak selalu berbentuk gelombang sinus. Bisa juga berbentuk gelombang segiempat,segitiga tergantung aplikasi yang kita gunakan.
Pertanyaan yang muncul sekarang, kenapa distribusi PLN menggunakan Arus AC? Perlu diketahui bahwa arus AC memiliki keunggulan yakni bisa konversikan pada tegangan lain dengan bantuan transpormeratau trafo. Trafo tidak dapat bekerja dengan arus Direct Current DC. Tegangan listrik 220V dirumah adalah nilai RMS (Root Mean Squre).
DC atau Direct Current adalah arus searah. Artinya aliran elektron DC bergerak pada 1 arah kita contoh arus dari accu, baterai dan arus dari panel surya. Pada Arus DC elektron bergerak dari kutub negatip ke kutub positip. Jika kita pasangkan pada lampu, maka lampu akan menyala terus, tidak seperti arus AC. Arus DC banyak digunakan pada perangkat-perangkat yang ada dirumah kita khususnya perangkat elektronika sperti radio, televisi, kmputer, laptop dan lain-lain.
Arus DC dan Arus AC masing-masing memiliki kekurangan juga kelebihnanya. Penggunaannya pun tergantung dari pengaplikasiannya. Arus AC bisa dirubah menjadi Arus DC, bagitu juga Arus DC bisa dikonversikan menjadi Arus AC. Untuk merubah arus AC menjadi arus DC biasanya kita menggunakan Penyearah atau Rectifier. Dan untuk merubah arus DC ke arus AC seringkali kita menggunakan inventer.