-->
fLWeAsNtTDyJ8LBwFzvbLJXLfZMxZVmQ7RFnAnMp

Gambaran Sederhana Repeater

Gambaran Sederhana Repeater - Menyambung tulisan tentang Repeater atau Radio Pancar Ulang atau yang kita singkat dengan kata RPU. Dalam ulasan terdahulu kita sudah Mengenal Lebih Dekat Dengan RPU. Kali kita akan gambarkan secara sederhana bangaimana kinerja sebuah repeater dengan bahasan sederhana juga bahasa yang sangat sederhana pula. Hingga pada akhirnya kita akan menjadi pesaing utama sebuah warung nasi sederhana akibat kesederhanaan tsb.diatas :P

Gambaran Sederhana Repeater

Pada gambar diagram blok repeater diatas tergambar bahwa R1 adalah frekwensi yang diterima oleh Rx. Sedangkan T1 adalah frekwensi yang dipancar ulangkan. Tentu antara R1dan T1 ada selisih frekwensi dan ini dinamakan dumplex. Ada standar pula untuk selisih frekwensi tsb.di amatir radio tak lebih dari 600Khz.

Kita contohkan Repeater diatas menerima frekwensi pada alur 144.250 Mhz, jika dumplex min (-) maka pemancar akan memancarkan pada frekwensi 144.850 Mhz. Hal ini menjadi keharusan bagi para pengguna HT untuk menyetel frekwensi penerimanya pada  144.850 Mhz dan ketika memancar harus pada posisi frekwensi 144.250 Mhz.

Sudah tergambar kan?
Kita balik lagi pada gambaran Repeater sederhana diatas. Ada dua buah perangkat radio yaitu bagian Penerima dan Pemancar. Perangkat Penerima radio akan menerima signal pancaran dari HT, signal tsb.akan menggerakan sebuah saklar pada rangkaian COR (COR ini akan kita bahas tersendiri pada postingan selanjutnya) sehingga COR itu mampu "menekan" PTT pada perangkat radio Pemancar. Untuk audio Pemancar kita mengambilnya dari audio penerima.

Alhasi, perangkat radio pemancarakan memancar-ulangkan apa yang diterima oleh perangkat penerima. Harus kita garis bawahi atas apayang biasa terjadi pada dunia repeater bahwa perangkat pemancar biasa mempunyai power atau kekuatan pancar melebihi HT yang beredar sehingga mampu menjangkau area yang dihuni HT-HT tsb.

Penutup untuk Gambaran Sederhana Repeater adalah  Repeater harus menjadi pemancar yang mampu menjangkau HT-HT yang berada ditempat jauh dengan sinyal yang sangat kuat  atau dengan kata lain jelas diterima. Power yang dianjurkan kisaran 25-30 W saja agar tidak mengganggu pada perangkat penerima.
Artikel Terkait

Related Posts

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui. Baca lebih lanjut tentang Comment Policy
Buka Komentar

Post a Comment