Prosesi Pernikahan Putri Presiden - Serba salah untuk sang penyandang gelar jomblo. Belum nikah malu sama pak RT juga pak RW kalau ketemu selalu bertanya kapan nikah, nikahpun sama siapa karena sang calon terlambat hadir. Nikah dan malam minggu menjadi momok yang menyeramkan bagi sang jomblo.
(Baca mengenai Nikah dan Jomblo pada :Sinopsis Film Jomblo}
Pernikahan untuk umat muslim merupakan salah-satu sunah Rosul, maka jika ada orang yang belum menikah belum termasuk sebagai umatnya Nabi. Nikah adalah satu upaya pendewasaan bagi seseorang karena dalam pernikahan tersebut akan timbul beberapa masalah yang mau tidak mau akan membuat kita lebih dewasa.
Pernikahan adalah janji suci kedua mempelai kepada orang tua, agama dan negara, hal ini menjadi sakral karena pernikahan diharapkan hanya sekali dalam seumur hidup. Karena negara Indonesia punya ragam suku, adat dan kebudayaan yang berbeda maka bentuk pernikahanpun punya ragam prosesi yang berbeda namun tetap satu tujuan yakni pernikahan yang Sakinah, Mawaddah, Warahmah.
Prosesi Pernikahan Putri Presiden
Seserahan adalah salah-satu dari prosesi pernikahan adat Sunda. Sementara kalau kita sedikit berlari ke Jawa kita akan mengenal dengan Prosesi Pernikahan Adat Jawa. Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu bakal melangsungkan pernikahan dengan Bobby Nasution pada November ini. Pesta pernikahan bakal dilakukan secara adat Jawa.
Berikut adalah tahapan dalam Prosesi Pernikahan Putri Presiden, Kahiyang Ayu :
1. Prosesi Bleketepe (Peneduh)
Prosesi ini adalah tahapan dimana keluarga pengantin memasang hiasan sebagai peneduh. Hiasannya sendiri terbuat dari rangkaian janur kuning, pisang tuwuhan, kelapa muda dan berbagai tumbuh-tumbuhan. Pemasangan Bleketepe yang dilakukan oleh orang tua pengantin merupakan sebuah perwujudan dari suatu tempat pensucian khayangan para dewa yang disana dinamakan dengan Bale Katapi.
2. Prosesi Adang Sepisan
Prosesi yang dilakukan oleh kedua orang tua.
Ibu menanak nasi, ayah menyalakan api.
Prosesi ini bermakna kerjasama, beban berat harus dipikul bersama oleh orang tua.
3. Prosesi Siraman
Calon pengantin dimandikan dengan air dari 7 sumber mata air. Dilakukan oleh 7 orang kerabat dan diakhiri oleh ayah dan ibu.
Prosesi ini bermakna menyucikan jiwa dan raga.
4. Prosesi Gendongan
Prosesi ini dilakukan orang tua, ayah akan menggendong calon pengantin. Prosesi Gendongan bermakna terakhir kali ayah memiku beban sebagai orang tua.
5. Prosesi Petit Rikmo
Adalah prosesi potong rambut calon mempelai wanita, prosesi Petit Rilmo bermakna membuang sial.
6. Prosesi Sade Dawet
Prosesi jualan dawet oleh orang tua calon pengantin. Tetangga atau kerabat dipersilahkan membeli dawet dengan mengunakan pecahan kreweng (pecahan genting). Prosesi ini bermakna agar keluarganya nanti manis atau harmonis.
7. Prosesi Dulang Pungkasan
Calon pengantin disuapi oleh orang tua.
Bermakna sebagai simbol tanggung jawab terakhir orangtua.
7. Prosesi Nanem Rikmo
Menanam rambut yang telah dipotong. Prosesi ini bermakna mengubur kesialan.
8. Prosesi Midodareni
Malam terakhir calon pengantin sebelum akad nikah. Berasal dari kata bahasa Jawa Widodari, yang artinya Bidadari. Masyarakat Jawa Tradisional percaya bahwa bidadari akan bertandang kerumah calon pengantin wanita untuk menyempurnakan dan mempercantik pengantin wanita.
Prosesi Pernikahan Putri Presiden
Seserahan adalah salah-satu dari prosesi pernikahan adat Sunda. Sementara kalau kita sedikit berlari ke Jawa kita akan mengenal dengan Prosesi Pernikahan Adat Jawa. Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu bakal melangsungkan pernikahan dengan Bobby Nasution pada November ini. Pesta pernikahan bakal dilakukan secara adat Jawa.
Berikut adalah tahapan dalam Prosesi Pernikahan Putri Presiden, Kahiyang Ayu :
1. Prosesi Bleketepe (Peneduh)
Prosesi ini adalah tahapan dimana keluarga pengantin memasang hiasan sebagai peneduh. Hiasannya sendiri terbuat dari rangkaian janur kuning, pisang tuwuhan, kelapa muda dan berbagai tumbuh-tumbuhan. Pemasangan Bleketepe yang dilakukan oleh orang tua pengantin merupakan sebuah perwujudan dari suatu tempat pensucian khayangan para dewa yang disana dinamakan dengan Bale Katapi.
2. Prosesi Adang Sepisan
Prosesi yang dilakukan oleh kedua orang tua.
Ibu menanak nasi, ayah menyalakan api.
Prosesi ini bermakna kerjasama, beban berat harus dipikul bersama oleh orang tua.
3. Prosesi Siraman
Calon pengantin dimandikan dengan air dari 7 sumber mata air. Dilakukan oleh 7 orang kerabat dan diakhiri oleh ayah dan ibu.
Prosesi ini bermakna menyucikan jiwa dan raga.
4. Prosesi Gendongan
Prosesi ini dilakukan orang tua, ayah akan menggendong calon pengantin. Prosesi Gendongan bermakna terakhir kali ayah memiku beban sebagai orang tua.
5. Prosesi Petit Rikmo
Adalah prosesi potong rambut calon mempelai wanita, prosesi Petit Rilmo bermakna membuang sial.
6. Prosesi Sade Dawet
Prosesi jualan dawet oleh orang tua calon pengantin. Tetangga atau kerabat dipersilahkan membeli dawet dengan mengunakan pecahan kreweng (pecahan genting). Prosesi ini bermakna agar keluarganya nanti manis atau harmonis.
7. Prosesi Dulang Pungkasan
Calon pengantin disuapi oleh orang tua.
Bermakna sebagai simbol tanggung jawab terakhir orangtua.
7. Prosesi Nanem Rikmo
Menanam rambut yang telah dipotong. Prosesi ini bermakna mengubur kesialan.
8. Prosesi Midodareni
Malam terakhir calon pengantin sebelum akad nikah. Berasal dari kata bahasa Jawa Widodari, yang artinya Bidadari. Masyarakat Jawa Tradisional percaya bahwa bidadari akan bertandang kerumah calon pengantin wanita untuk menyempurnakan dan mempercantik pengantin wanita.