Adat Kasepuhan Sinar Resmi - Sukabumi, Cianjur, Bogor, tiga kota ini sedikitnya punya cerita unik bagi admin Er'end Net. Unik karena meskipun admin lahir di Kota Ciamis namun dibesarkan oleh ketiga kota diatas. Admin adalah seorang pendekar pengelana penumpas dan pembasmi kejahatan, makanya salah-satu daerah yakni Desa Sirna Resmi yang masuk pada Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi ini pernah admin singgahi meski tak sering.
Adat Kasepuhan Sinar Resmi termasuk kepada Adat Banten Kidul, satu dari 3 rangkaian Kasepuhan Adat yang berada disekitar Gunung Halimun Jawa Barat. Berada ketinggian 800 hingga 1200 meter diatas permukaan laut, kawasan Kasepuhan Sinar Resmi memiliki kontur alam yang berbukit dengan sumber mata air yang berlimpah.
Pola hidup yang menyatu dengan lingkungan yang masih alami membuat masyarakat Adat Sinar Resmi memiliki tata adat dan budaya yang lestari. Salah-satu penanda penting dalam kehidupan masyarakat Adat Sinar Resmi adalah Ritual Adat Ngahudangkeun. Ngahudangkeun (membangunkan=dalam bahasa Indonesia) adalah membangunkan padi yang ada dalam Leuit atau lumbung.
Bagi masyarakat Adat Kasepuhan Sinar Resmi padi bukan sekedar makanan pokok. Padi dipercaya sebagai jelmaan Nyi Pohaci Sanghyang Sri atau Dewi Sri, wujud penghormatan kepada padi sebagaimana yang tersirat pada makna Ritual Ngahudangkeun ini. Dimana Ritual Ngahudangkeun adalah bagian dari rangkaian panjang, tata adat, budaya Kasepuhan Sinar Resmi dalam proyeksi kehidupan mereka yang lestari menjaga bumi.
Padi yang sebagai hasil pertanian utama hanya boleh ditanam setahun sekali. Masa dimulainya penanaman padi juga diperhitungkan mengikuti penanggalan khusus, yakni menyesuaikan pada kemunculan bintang-bintang tertentu sebagaimana yang telah ditentukan sebagai warisan pengetahuan luhur.
Adat Kasepuhan Sinar Resmi termasuk kepada Adat Banten Kidul, satu dari 3 rangkaian Kasepuhan Adat yang berada disekitar Gunung Halimun Jawa Barat. Berada ketinggian 800 hingga 1200 meter diatas permukaan laut, kawasan Kasepuhan Sinar Resmi memiliki kontur alam yang berbukit dengan sumber mata air yang berlimpah.
Pola hidup yang menyatu dengan lingkungan yang masih alami membuat masyarakat Adat Sinar Resmi memiliki tata adat dan budaya yang lestari. Salah-satu penanda penting dalam kehidupan masyarakat Adat Sinar Resmi adalah Ritual Adat Ngahudangkeun. Ngahudangkeun (membangunkan=dalam bahasa Indonesia) adalah membangunkan padi yang ada dalam Leuit atau lumbung.
Bagi masyarakat Adat Kasepuhan Sinar Resmi padi bukan sekedar makanan pokok. Padi dipercaya sebagai jelmaan Nyi Pohaci Sanghyang Sri atau Dewi Sri, wujud penghormatan kepada padi sebagaimana yang tersirat pada makna Ritual Ngahudangkeun ini. Dimana Ritual Ngahudangkeun adalah bagian dari rangkaian panjang, tata adat, budaya Kasepuhan Sinar Resmi dalam proyeksi kehidupan mereka yang lestari menjaga bumi.
Padi yang sebagai hasil pertanian utama hanya boleh ditanam setahun sekali. Masa dimulainya penanaman padi juga diperhitungkan mengikuti penanggalan khusus, yakni menyesuaikan pada kemunculan bintang-bintang tertentu sebagaimana yang telah ditentukan sebagai warisan pengetahuan luhur.