Tabung CRT atau Tabung Sinar Katoda - Televisi pertama lahir dengan CRT Tube (Cathode Ray Tube) atau Tabung CRT atau bila kita alih bahasakan kedalam bahasa Indonesia adalah Tabung Sinar Katoda. Sampai saat ini-pun tabung CRT masih banyak dipergunakan sebagai komponen penting dalam pembangunan sebuah Televisi. Meskipun tabung CRT ini ditemukan oleh Karl Ferdinand Braun, namun kita tetap tak akan pernah tau siapa yang membuangnya :P
Salah besar bila kita mampu memasang mesin tv tabung kalau tabung crt-nya sendiri tidak kita ketahui, baik itu cara kerjanya atau komponen didalamnya. Kotak persegi empat dengan gambar bergerak yang kita sebut Televisi ini meruupakan kreasi teknologi yang menggunakan komponen video dan audio. Pada awalnya belum lahir tv berwarna seperti sekarang ini, yang ada hanya televisi monocrome dan televisi hitam putih.
Baca :
Cara Mudah Mengganti Mesin TV Tabung
Prinsip kerja televisi berwarna ataupun hitam putih sama saja, yang membedakan adalah mesin dan tabung crt-nya. Lalu tabung CRT hitam putih tidak mempunyai elemen katoda warna RGB (Red, Green, Blue). Kerugian menonton di televisi hitam putih, kita tak akan mengenal bendera kebangsaan, bendera merah putih akan tetap berwarna hitam putih....hehehe.
Pada pesawat televisi berwarna, semua warna akan tampak seperti aslinya, hal ini dimungkinkan karena warna dasar RGB akan di campur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi Y dan dua sinyal krominansi, yaitu V dan U dengan standar Y = +0.30R +0.59G +0.11B, V = 0,877 (R-Y) dan U = 0,493 (B-Y).
Tabung CRT atau Tabung Sinar Katoda adalah tabung hampa udara yang berisi satu atau lebih senjata elektron dan layar berpendar, dan digunakan untuk menampilkan gambar. Ini memodulasi, mempercepat, dan mengalihkan berkas elektron ke layar untuk membuat gambar.
Gambar dapat mewakili bentuk gelombang listrik biasanya dipakai oleh osiloskop, televisi, monitor komputer atau perangkat lainnya. Pada perangkat televisi dan monitor komputer, seluruh area depan tabung dipindai secara berulang dan sistematis dalam pola tetap yang disebut raster.
Gambar diproduksi dengan mengendalikan intensitas masing-masing dari tiga balok elektron, satu untuk setiap warna primer aditif (merah, hijau, dan biru) dengan sinyal video sebagai referensi. Di semua monitor dan televisi CRT modern, balok ditekuk oleh defleksi magnetik, medan magnet bervariasi yang dihasilkan oleh koil (Yoke) dan didorong oleh sirkuit elektronik di sekitar leher tabung.
Sejak akhir tahun 2000-an, tabung CRT kalah pamor oleh hadirnya LCD. Hal ini dikarenakan lebih besar ukuran tv tabung maka lebih berat untuk diangkat. Sedangkan tv LCD tidak punya masalah untuk ukuran dan berat. Hasil gambar yang dihasilkan tv lcd juga lebih sempurna.