Asal Usul Etnis Rohingya - Duka derita seakan tiada henti menimpa mereka etnis Muslim Rohingya. Berbagai ujian hidup dan cobaan berat kini harus mereka pikul. Penindasan berbagai sektor kehidupan, untuk mencari hidup saja mereka kesulitan(mengungsi), mereka bisa menyeberang sungai atau atau laut sementara di sampai darat (di daerah perbatasan) sudah disediakan ranjau oleh tentara Myanmar.
Etnis Rohingya digambarkan sebagai minoritas yang paling teraniaya di dunia. Lalu siapa sebenarnya Etnis Rohingnya?
Baca:
Mengenal Lebih Dekat Dengan Etnis Rohingya
Etnis Rohingya digambarkan sebagai minoritas yang paling teraniaya di dunia. Lalu siapa sebenarnya Etnis Rohingnya?
Baca:
Mengenal Lebih Dekat Dengan Etnis Rohingya
Etnis Rohingya
Rohingya asal kata dari Rohai atau Roshangee yang berarti Penduduk Muslim Rohang atau Rhosang. Awal dari 900-an komunitas Muslim mulai berkembang di wilayah Arakan. Rohingya adalah sebuah kelompok etnis Indo-Arya dari negara bagian Rakhine atau Arakan. Etnis Rohingya merupakan etnis minoritas yang bermukim di wilayah Myanmar yang berbatasan langsung dengan Bangladesh.
Pemeluk agama Buddha di Myanmar sekitar 98 persen dari total populasi, sedangkan umat Muslim hanya 4 persen saja dan sisanya penganut agama lain sebanyak 7 persen. Migrasi Etnis Rohingnya dipicu suasana politik yang memanas. Sejak tahun 1942 etnis Rohingya selalu mengalami upaya pengusiran dari wilayah Arakan. Di tahun yang sama terjadi pembantaian Muslim Rohingya oleh pasukan pro Inggris, sedikitnya 100.000 orang tewas dan ribuan desa hancur. Sejak itu Muslim Rohingya hidup dalam ketakutan.
Pada tahun 1989 Burma berganti nama menjadi Myanmar agar etnis non Buddha menjadi bagian dari negara, namun tetap etnis Rohingya tak diakui. Dan pada tahun 2012 muncul gerakan Rohingya Elimination Group yang didalangi oleh kelompok ekstrimis 969.
Di tahun 2013 kondisi Myanmar semakin meruncing setelah pemuka agama Buddha di Myanmar Ashin Wirathu mengeluarkan pernyatan yang memicu komplik semakin parah. Akibat dari pernyataannya aksi kekerasan diberbagai wilayah Myanmar pun terjadi.
Baca juga :
Ashin Wirathu Sang Radikal Dan Pembuat Onar
Berdasarkan data dari Human Rights World (OHCHR) sekitar 14.000 warga Rohingya dipaksa tinggal di camp-camp kosentrasi yang tidak manusiawi. Dipertengahan tahun 2017 ini tragedi kemanusian kembali menimpa Etnis Rohingya di Myanmar.