Tradisi Potong Rambut Gimbal di Dataran Tinggi Dieng - Menurut Wikipedia Dieng berasal dari gabungan dua kata bahasa Kawi: "di" yang berarti "tempat" atau "gunung" dan "Hyang" yang bermakna (Dewa). Dengan demikian, Dieng berarti daerah pegunungan tempat para dewa dan dewi bersemayam. Dieng adalah daerah yang sempurna, memiliki alam yang indah pegunungan yang eksotis, kawah, danau dsb. peninggalan budaya tua yakni candi-candi serta Tradisi Potong Rambut Gimbal.
Dieng memiliki fenomena unik dengan adanya anak-anak yang berambut gimbal. Mereka dianggap sebagai titisan dari leluhur warganya yang harus diperlakukan secara istimewa, terutama untuk memotong Rambut Gimbalnya. Ada ruwatan khusus untuk pemotongan rambut ini dengan syarat sang anak sudah memotong rambutnya tanpa paksaan siapapun, dan permintaan dari sang anak sudah terpenuhi.
Permintaan anak yang berambut gimbal (orang Dieng menyebutnya Anak Gembel) ini bermacam-macam dan cukup unik. Mulai dari kambing, sapi, sepeda, hingga minta belanja diwarung tetangga. Permintaan mereka harus dituruti. Jika tidak, dipercaya rambut gembel
mereka tetap tumbuh. Namun jika dituruti, rambut mereka akan tumbuh
normal. Lebih unik lagi dari anak-anak gembel ini yakni rambut gimbalnya memiliki kekhasan masing-masing.
Setiap tahunnya diadakan ruwatan masal bagi anak-anak yang terpilih dan sudah memiliki keinginan untuk memotong rambutnya. Meskipun Rambut Gimbal ini berbeda-beda tapi tak ada perbedaan dalam prosesi ruwatan untuk masing-masing anak gembel tsb.
Prosesi Ruwatan dimulai dengan kirab, dari rumah Pemangku Adat masyarakat Dieng menuju kawasan Candi Arjuna. Kirab yang juga berarti arak-arak ini membawa anak-anak gimbal keliling desa yang ditemani oleh para sesepuh, tokoh masyarakat, kelompok paguyuban seni tradisional dan masyarakat sekitar.
Meskipun jumlah anak yang mempunyai Rambut Gimbal sudah berkurang dalam beberapa tahun terakhir ini, namun prosesi pemotongan rambut gimbal telah menjadi ajang pariwisata yang menarik perhatian masyarakat dari dalam maupun dari luar Dieng.
Meskipun jumlah anak yang mempunyai Rambut Gimbal sudah berkurang dalam beberapa tahun terakhir ini, namun prosesi pemotongan rambut gimbal telah menjadi ajang pariwisata yang menarik perhatian masyarakat dari dalam maupun dari luar Dieng.